Kamis, 22 Desember 2011

aku mengagumimu wahai Mamaku...


22 Desember, meskipun hari ini adalah hari Ibu, namun hari ini tak begitu spesial bagiku. Bukannya aku tak ikut memperingati hari ibu, tapi menurutku setiap hari adalah hari ibu. Memang tak ada yang dapat aku berikan sebagai kado hari Ibu kepada beliau, aku hanya bisa menceritakan betapa aku sangat mengagumi beliau. Seorang wanita yang tak lagi muda. Wajahnya yang dulu cantik, kini mulai berubah seiring dengan pertambahan usia. Wanita yang begitu tegar menjadi seorang single parent selama 17 tahun lebih. Mungkin beliau tak pernah membayangkan akan ditinggal pergi suaminya untuk selama-lamanya dan membesarkan ketiga buah hatinya seorang diri. Umurnya masih sangat muda ketika takdir mengharuskan beliau menjadi seorang janda. Semenjak beliau berusia 24 tahun, tanggung jawab sebagai kepala keluarga beralih kepundaknya. Aku bisa membayangkan, betapa sulitnya membesarkan aku, kakak, dan adikku. Namun, beliau tak pernah mengeluh. Beliau berusaha sekuat tenaga untuk mencari nafkah karena uang pensiun papa tak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami.
Tak hanya mencari nafkah, semenjak 17 tahun yang lalu, beliaulah yang telah mendidik dan membesarkan kami, anak-anaknya. Dulu, aku sempat memberontak dengan cara mama mendidik kami. Sifatnya yang keras dan cenderung otoriter membuat aku sempat berfikir, "kenapa harus papa yang pergi? kenapa bukan mama?". Berbeda dengan mama, papa memang terkenal dengan sifanya yang lemah lembut. Mama sering memarahiku. Mama akan sangat marah ketika aku  lupa melaksanakan sholat. Mama juga akan memarahiku ketika aku tidur lagi setelah shalat shubuh. Tak hanya itu, mama juga tak suka jika beliau pulang, dan rumah dalam keadaan berantakan.
Dibalik sifatnya yang keras, mama sesungguhnya memiliki hati yang sangat lembut. Beliau rela mengorbankan kebahagiaannya demi kebahagiaan kami. Buktinya, beliau rela selama 17 tahun membesarkan anak tanpa didampingi oleh seorang suami. Ya, semenjak papa meninggal, memang tak pernah terbersit dibenaknya untuk kembali menikah. Setiap kali orang bertanya, dengan santai beliau menjawab " Gadangan se lah anak-anak ko lai, indak usahlah mamikian nan ka dek awak!". Maksudnya, beliau rela mengorbankan kebahagiaannya demi membesarkan anak-anaknya, sungguh mulia hatimu, Ma!
Mama memang hebat. Mama memang wanita luar biasa. Aku menyesal sempat berfikir "seandainya tak ada mama!". Ya Allah, maafkan hambamu. Sebuah dosa besar telah aku lakukan. Apa aku pantas disebut anak durhaka? Ya Allah, aku nggak mau menjadi anak durhaka, ampuni kekhilafanku. Aku tak mau engkau mengambil mama dari sisiku. Aku masih sangat membutuhkan beliau. Aku belum sempat membahagiakan beliau. Bahkan, aku masih belum bisa menebus kekecewaan beliau atas kegagalanku. Aku tak bisa membayangkan hidup tanpa beliau. Tak ada lagi yang akan menyiapkan sarapan, tak ada lagi yang akan mengajak aku sholat ke masjid, tak ada lagi wanita yang akan meneteskan air mata untukku dalam setiap doanya. Sungguh aku tak bisa membayangkan semua itu. Ya Allah, berikan beliau kesehatan dan kemudahan dalam mencari nafkah, jauhkan beliau dari segala kesedihan. Aku sangat menyayangi beliau Ya Allah. Aku butuh do'a dan dukungan beliau.  Aku tau, semua itu beliau lakukan semata-mata demi kebahagiaanku. Terima kasih ya allah, engkau telah memberikan seorang malaikat. Aku tak tau entah bagaimana caraku membalas semua pengorbanan beliau, yang aku tau, sampai kapanpun semua itu takkan pernah bisa aku balas. 

Sabtu, 17 Desember 2011

Dirgahayu Kota Biru, Payakumbuh




Hari ini, 17 Desember 2011, kota Payakumbuah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kota Batiah genap berusia 41 tahun. Usia yang cukup muda sebagai salah satu kota di Sumatera Barat. Di kota ini, aku dilahirkan dan hampir seumur hidupku aku habiskan disini. Payakumbuh merupakan salah satu kota yang terletak di hamparan kaki gunung Sago, dilalui oleh 3 buah sungai yang bernama Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinama. Wilayah administratif kota ini dikelilingi oleh Kabupaten Lima Puluh Kota. Kota ini berada dalam jarak sekitar 30 km dari Kota Bukittinggi atau 120 km dari Kota Padang dan 188 km dari Kota Pekanbaru.
Sejarah Singkat Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh terutama pusat kotanya dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda yang dimulai sejak keterlibatan mereka dalam perang Padri, dan kemudian kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia-Belanda waktu itu. Menurut tambo setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik.

Jembatan Ratapan Ibu
Bergaya ala patung ibu
Jembatan Ratapan Ibu
Patung ibu yang menunjuk ke arah sungai
Jembatan ini dibangun tahun 1818 dan memiliki panjang 40 meter yang melintas di atas Sungai Batang Agam dengan arsitektur kuno berupa susunan batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa menggunakan konstruksi dari besi. Di sisi timur jembatan, kini telah dibangun sebuah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dilengkapi dengan taman, gazebo dan jembatan refleksi. Meskipun berkunjung dimalam hari, anda tak perlu cemas, sebab penerangan di kawasan RTH ini telah memadai. Berikut beberapa foto saya di RTH Jembatan Ratapan Ibu. Mungkin sebagian ada yang belum tau mengapa jembatan tersebut diberi nama Jembatan Ratapan Ibu. Konon pada zaman penjajahan Hindia Belanda, di jembatan ini para pejuang ditembak mati oleh kompeni. Mereka berdiri berjejer dibibir jembatan, kemudian dengan brutal tentara Belanda menembaki mereka. Tubuh yang penuh luka itu jatuh dan dihanyutkan oleh derasnya air sungai. Kaum wanita, terutama ibu-ibu menangisi kematian anak mereka, hingga kini, Jembatan itu dikenal dengan nama Jembatan Ratapan Ibu.
Bersepeda di sisi kanan jembatan

tampak dibelakang saya gazebo di RTH









Kota Payakumbuh in My Opinion
Nagari yang terletak di luak nan bungsu ini memang memiliki kenangan yang sangat berarti bagi saya. Suasana kota yang nyaman dengan udaranya yang sejuk, penduduk yang ramah, serta kuliner yang menggugah selera tak mungkin dilupakan begitu saja. elamat ulang tahun kampuang tacinto, Pikumbuah

Kamis, 01 Desember 2011

december wish

Beberapa hari belakangan, aku sibuk dengan berbagai urusan. Deadline karya tulis kebanyakan dibulan ini, dan aku masih belum menyelesaikan semua target tulisan. Kbayang deh gimana sibuknya. Selain karya tulis, juga ada 2 rencana lamaran beasiswa yang harus aku selesaikan sebelum bulan desember berakhir.
Nah, berhubung karena bulan Desember tlah tiba, maka ada beberapa harapan baru yang insya allah akan aku capai dibulan ini, misalnya:

  1. Menang Lomba Cerpen Ilmiah. Alhamdulillah sebuah cerpen telah aku kirimkan kepada panitia pada tanggal 20 November lalu. Sebenarnya aku tak terlalu berminat untuk ikut lomba, karena lomba tersebut bersifat ilmiah. Aku harus menulis sebuah cerita dengan unsur-unsur kimia sebagai pemerannya. Tapi, Alhamdulillah, cerpen itu kelar juga. Insya allah cerpen itu bakalan di posting disini.
  2. Mendapatkan kesempatan untuk berkuliah di negri seberang. Setelah beberapa kali mengalami kegagalan, tentu saja aku nggak boleh berdiam diri menunggu rejeki itu datang. Akhirnya keberanian itu muncul ketika mendapat dukungan dari my beloved sister, Meidyal Fioleta. Saat ini ada 2 target beasiswa yang aku inginkan, yaitu beasiswa S1 ke Malaysia dan Singapura. I wish I can reach my dream.
  3. Menyelesaikan beberapa tulisan diantaranya Karya tulis sosial, cerpen sosial, dan beberapa tulisan essai.
I Wish, all my dreams come true,

Minggu, 27 November 2011

Ngobrol di Mig33 bareng bg Alit

malam ini, bg @shitlicious mengajak para tuna asmara untuk "bercerita santai" di mig33. Aku sbnernya pengen gabung, tapi sayang gak punya akun mig33. tapi demi gabung di room tuna-asmara-nya bg alit, aku rela bikin akun baru.
akhirnya, di mig33 bg alit balas chat aku. Leggaaaa bgt rasanya pas dibales. ternyata bg alit itu ramah bgt. Padahal awalnya aku mikirnya bg alit itu sombong. Soalnya mention aku gak pernah di bales, tapi ternyata orgnya ramah bgt. Makasih ya bg alit. Makasih buat cerita yg sangat menginspirasi mengenai kisah hidup lo terutama kisah mengenai keadaan lo dari awal dan kisah nyokap loe yang bikin terharu. Sekarang gw tambah semangat buat bikin Mande gw bangga sm gw. best wishes for u bg *terharu

Sabtu, 26 November 2011

Curhat

oke, malam ini lagi mood bgt buat nulis. So, aku bakalan bercerita mengenai beberapa kejadian yg aku alami beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya, aku nggak harus ambil pusing lah ya mengenai kejadian ini. Tapi, aku coba ambil sisi positifnya aja. Mungkin maksud beliau ini baik, cuma cara menyampaikannya kurang tepat. Begini kronologisnya... *sori tiba2 jadi kaku gini
Malam itu, aku iseng-iseng buka facebook . Udah lama rasanya nggak aktif di chat room. yaah, akhir-akhir ini aku memang nggak terlalu interest dengan facebook. Kayaknya nggak usah diceritakan lah ya about the reason. Tapi, kejadian ini memang salah satu alasannya.
Waktu itu aku sedang asyik bertukar pikiran dengan salah seorang teman SMA-ku. Tiba-tiba ada sebuah pesan baru yang masuk. Ternyata dari salah seorang teman lama yang aku nggak terlalu kenal. Perkenalan kami cukup singkat. Sebut saja namanya Mawar. Beliau adalah salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran yang cukup favorit.
"Hai Miche! Masih ingat aku nggak?" tanya Mawar. *swear ini nama samaran, jika ada unsur kesamaan nama, itu bukanlah sesuatu yang disengaja.
" Hai Mawar, aku masih ingat kok, kamu yang waktu itu (..............*aku menjelaskan dimana dan kapan kami pertama kali berkenalan)" balasku.
" Iya, syukurlah kamu masih ingat, kamu apa kabar? Kuliah dimana sekarang?" tanya Mawar kepadaku.
" Alhamdulillah kabar baik, aku belum kuliah tahun ini, belum lulus seleksi, hehehe. Kamu gimana? kuliah dimana sekarang?" tanyaku.
" Aku sekarang kuliah di FK U**** (#silahkan artikan Unair, Undip, Uncen dsb) alhamdulillah aku bisa ketrima, padahal aku nggak yakin looh bakalan lulus. Soalnya FK U**** cukup favorit, dan passing grade-nya cukup tinggi!" balas Mawar.
" Wah, selamat ya,  berarti kamu calon dokter nih!"
"Iya nih, seneng bgt deh bisa ketrima,  akhirnya aku dan kakakku bisa juga mewujudkan cita-cita mama sama papa buat jadi dokter, oh iya, kakakku juga baru wisuda looh beberapa minggu yang lalu!" ujar Mawar.
" Oh, gitu ya, selamat ya buat kakak kamu, smoga kamu lancar ya kuliahnya, trus juga cepat wisuda dan nyusul kakakmu!" jawabku.
" Pastinya, aku bakalan berusaha. Kamu juga ya, smoga tahun depan juga bisa kuliah. Oh iya, kalau seandainya kamu gagal lagi tahun depan gimana?" tanya Mawar.
Jleeb. Aku terdiam. Tapi aku sadar, membalas dengan kata-kata kasar jelas bukan solusi yang tepat.
" Nggak ada orang yang  merencanakan kegagalan, jadi aku belum bikin rencana alternatif buat tahun depan. Aku mau fokus sama persiapan SNMPTN 2012 aja dulu, mudah2n Allah meberikan yang terbaik buat aku ditahun depan!" balasku. Jangan ditanya bagaimana perasaan aku ketika menuliskan balasan itu. Air mataku menetes. Tapi, terbersit dibenakku suatu pertanyaan. Apakah ini bisa disebut sebagai salah satu motivator untuk mendapatkan universitas yang aku inginkan? Ya, tentu saja. Beliau adalah salah seorang motivator, hanya saja cara penyampaiannya kurang tepat. Terima kasih untuk chatting malam itu Mawar, kata-katamu tak hanya membakar hatiku, tapi juga menyulut kembali semangatku.

Sebuah Penyamaran

Ok, ini malam minggu atau lebih populer dengan nama satnight. Biasanya pada malam ini orang akan bercerita mengenai dinner atau nge-date bareng pacar. Tapi, malam ini aku akan melakukan sebuah pengakuan dosa. kejadian ini sebenarnya terjadi sekitar 2 minggu yang lalu. Kalau nggak salah, hari Jumat tanggal 11/11/11. Meskipun niatnya baik, tapi aku sadar cara yang aku lakukan nggak bener. Ceritanya begini..
Beberapa minggu yang lalu, Afif nelpon aku buat nemenin dia ke sekolah sekolah yang ada di Payakumbuh dalam rangka acara sosialisasi dan bedah kampus "SITOPLASMA". Sebelum kegiatan tersebut diadakan, maka Afif mewakili mahasiswa kedokteran mengurus surat izin ke sekolah-sekolah. Nah, kebetulan Afif nggak tau lokasi beberapa SMA di Payakumbuh. Jadi, Afif ngajak aku buat nemenin dia. Yaah, aku sih emang lagi nggak ada kegiatan pada hari Jumat, jadi aku terima tawaran Afif.
Pagi Jumat, Afif menjemput aku ke rumah. Kami memulai perjalanan menuju MAN 1 Payakumbuh. Namun, begitu sampai di sekolah tersebut, Afif malah meminta aku untuk menjelaskan maksud kedatangan kami kepada pihak sekolah. Aku sih udah nyangka bakalan kayak gini kejadiannya. Afif memang agak ragu untuk memulai pembicaraan terutama dengan orang yang baru dikenalnya *mungkin beberapa orang teman2 udah tau gimana sifat Afif ini. Akhirnya aku menyamar sebagai mahasiswa FK Unand.(Aku sadar ini bukan tindakan terpuji dan patut dicontoh). 
" Permisi Pak, saya mewakili mahasiswa FK Unand, apakah bisa kami bertemu dengan wakil kepala sekolah?" tanyaku kepada salah seorang guru. Sebenarnya nggak salah lah ya dengan kata-kata aku. "Saya mewakili mahasiswa Unand yang ada di samping saya ini" sebenarnya itu maksud dari kata-kataku. 
Kejadian ini terus berlanjut kebeberapa sekolah lainnya, hingga akhirnya aku terjebak dalam kebohonganku sendiri. Ketika mengunjungi SMAN 3 Payakumbuh, aku tak lagi bisa berpura-pura. Begitu sampai di ruang tamu sekolah tersebut, kami disambut oleh beberapa orang pegawai TU sekolah tersebut. And you know what? Salah satu diantara mereka adalah mantan tetanggaku. Jelas saja aku tak bisa mengatakan "aku mewakili mahasiswa FK Unand". Pasti beliau tahu persis dengan penyamaran aku. Dengan sangat terpaksa -lebaay-akhirnya Afif mulai memberanikan diri untuk membuka suara. Ya, biar gimanapun, Afif memang harus melakukannya. Nggak mungkin kan, ketika kami datang ke SMAN 1 Payakumbuh, dan aku mengatakan bahwa aku mewakili mahasiswa FK Unand. Bisa-bisa guru-guru disana bertanya, "Kamu dibayar berapa untuk menjadi juru bicara?". Hahahahah, nggak ini becanda.
Setelah mengunjungi beberapa sekolah, akhirnya tugas kami kelar juga. Lumayan capek sih, dan perut pun mulai keroncongan. Wajar sih, sebelum berangkat, aku nggak smpat sarapan. Ternyata Afif juga belum sarapan. Perjalanan hari itu ditutup dengan makan bakso di Bakso Ateng (baca: ditraktir Afif). 
NB: Penyamaran ini pure dengan maksud nolongin Afif, gak ada maksud buat mengelabui pihak lain dengan "menumpang nama" sebagai mahasiswa FK Unand. Mohon maaf jika ada pihak yang kurang berkenan dengan tindakan ini.

Senin, 07 November 2011

This Post is Dedicated for My Beloved Father


7 November 1994 pukul 09.45, sesosok raga tak bernyawa terbujur kaku di hadapanku. Tubuhnya ditutupi kain panjang dengan motif batik berwarna coklat dan bagian wajahnya ditutupi selendang berwarna putih. Semua orang yang hadir di ruangan itu tampak menangis terisak seolah mereka tak bisa membendung air mata. Aku tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi. Aku tak tahu kenapa orang-orang menangis. Dan kenapa banyak orang berdatangan kerumahku. Ya, wajar saja jika aku tak mengerti, karena ketika itu umurku baru 2 tahun.  
Aku baru menyadari bahwa papa ku sudah tiada beberapa tahun kemudian. Sebab, setiap aku menanyakan dimana keberadaan papa, mama selalu menjawab, “Papa lagi di sekolah, mungkin papa lagi banyak tugas, nanti malam papa pasti pulang!”.  Sebagai seorang anak yang masih berumur 6 tahun tentu aku percaya dengan apa yang dikatakan mama. Namun ketika aku mulai duduk dibangku sekolah dasar, aku mulai mengerti bahwa papa telah dipanggil yang mahakuasa.
Semenjak aku mulai menyadari bahwa aku telah menjadi seorang yatim justru disaat aku masih sangat butuh kasih sayang seorang ayah. Aku semakin rindu dengan sosok seorang ayah. Terkadang, aku berkhayal, “ Andai saja kalau aku masih punya papa!”. Ah, sudahlah. Tuhan pasti lebih sayang terhadap papa, dan sekarang papa pasti telah tenang di-Sana. Ya, aku memang tak dapat memungkiri bahwa aku memang ingin mendapat kasih sayang dari seorang ayah. Hampir seumur hidupku aku tak pernah merasakannya. Namun apa hendak dikata, Allah telah menakdirkan hal yang demikian untuk aku.
Kini 17 tahun telah berlalu. Dan hingga kini memang tidak ada sorangpun yang bisa menggantikan posisi pada dihati kami. Mama tetap memilih status sebagai single parent buat kami, dan aku pun tak pernah terfikir untuk memiliki seorang pengganti papa. Aku memang tak pernah bisa melupakan kepergian papa, namun aku telah mengikhlaskan kepergian beliau untuk selama-lamanya. Kini, hanya doa yang dapat aku persembahkan sebagai bukti aku sangat menyayanginya. Ya Allah, semoga saja nanti engkau menyatukan kami  kembali di syurga-Mu.

 

Sabtu, 05 November 2011

Telepon dari SMANSA

sebnarnya hari ini aku ada janji mau ke smansa dengan teman-teman. Tapi pagi ini rasanya terlalu malas untuk melangkahkan kaki keluar rumah. Semenjak shubuh, hujan dengan intensitas sedang mengguyur kota biru. Suhu udara yang menusuk tulang ikut memaksa aku menghentikan langkahku. Mungkin ini bukan saat yang tepat untuk mengunjungi almamaterku.
****
Tiba-tiba Hp-ku berdering. Sebuah panggilan dari nomor tak dikenal. "assalamualaikum!" ucapku.
"Waalaikumsalam, ini dengan Miche Leo Fullgita? Ini dari TU SMA N 1 Payakumbuh, kami mau melakukan pendataan siswa yang diterima di perguruan tinggi tahun ini, Miche kuliah dimana ya sekarang?" tanya seorang Ibu dari seberang sana.
" Maaf Bu, tapi tahun ini saya belum melanjutkan pendidikan, saya belum diterima di perguruan tinggi !" jawabku.
" Oh, tapi Ibu boleh minta data teman2mu? disini masih ada beberapa orang yang belum terdata!" tanya beliau sambil membacakan satu persatu nama teman-temanku.
****
Aku terdiam, bukan ini yang dulu aku impikan. Buka kegagalan ini yang aku inginkan. Dulu aku berharap, aku bisa menjawab pertanyaan ini dengan nama universitas idamanku. Tapi, kini kenyataan berkata lain. Aku harus menjawab semua pertanyaan itu dengan kalimat "aku belum lulus tahun ini"

kutemukan kembali "my mood booster"

Rasanya sudah terlalu lama aku kehilangan semangat hidup. Meskipun aku sempat bersemangat untuk menata kembali hidupku, namun semangat itu tak bertahan lama. Hanya berselang beberapa hari kemudian, semangat itu kembali pudar. Tapi kini, aku telah menemukan kembali semngat hidup yang sempat terkubur. Aku menemukannya kembali, dan aku akan jaga semangat itu agar selalu ada disini, disetiap detak jantungku. 
Ahh,, rasanya terlalu bodoh aku menyia-nyiakan hidupku selama lima bulan belakangan. Tidak ada kegiatan yang berarti yang dapat aku lakukan. Berpura-pura bersemangat, tapi sebenarnya aku telah membohongi diriku sendiri. Setiap hari, aku hanya duduk di depan televisi. Menonton acara yang dulu sangat ku benci. Ya, dulu aku sangat membenci sinetron-sinetron yang ditayangkan di layar kaca. Tapi kini, aku malah tak pernah ketinggalan satu episodepun. Aku mulai membenci tayangan favoritku, aku hampir melupakan TVone dan MetroTV. Aku heran, bahkan orang tuaku pun ikut heran. Perubahan yang amat sangat drastis dalam hidupku.
Dulu, hampir tak ada waktu untuk sinetron. Walaupun ada, itu hanya untuk menonton berita atau acara musik. Dulu, hampir tak ada waktu luang, sepulang dari sekolah sekitar pukul 16.05, aku menghabiskan waktu hingga pukul 9 pm di tempat bimbel. Rumah ibarat tempat penginapan saja bagiku. Tapi kini, hampir 24 jam aku habiskan di rumah dan tentu saja tanpa kegiatan yang bermanfaat. Aku bodoh, ya sangat bodoh. Aku membiarkan waktuku terbuang sia-sia.
tidaaaaakk, aku tak mau lagi begini. Ini bukan hidupku. Aku tak mau lagi kreatifitasku dibelenggu. Aku telah menemukan semangatku kembali. Terimakasih "my mood booster". Semangat ini tidak berasal dari perasaan yang lumrah dialami oleh hawa terhadap adam. My mood booster bukanlah seseorang yang bisa disebut sebagai "boyfriend" atau apapun sinonimnya. Dia adalah calon pemimpin negeri ini dimasa depan. Dia sangat menginspirasi, dan tulisannya mampu membangun mimpiku kembali. Rangkaian kata-katanya mempu menyadarkanku, memang sangat beresiko jika kita berani bermimpi. Kita beresiko bahagia jika mimpi itu dapat kita wujudkan, dan bahkan bisa beresiko kehilangan semua mimpi itu ketika gagal. Tapi, hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan dengan menghapus mimpi yang sempat hadir. Bukankah tugas kita hanya berusaha dan berdoa? Lalu kenapa aku menyalahkan takdir ini tanpa menyadari hikmah dibalik semua ini? Maafkan aku, aku keliru,,,

Minggu, 16 Oktober 2011

Degradasi Nilai-nilai Kebudayaan di Minangkabau


Degradasi Nilai-nilai Kebudayaan di Minangkabau
Kita sering mendengar orang-orang mengatakan “apalah arti sebuah nama”. Mungkin bagi sebagian orang nama bukanlah sesuatu yang berarti. Namun, bagi masyarakat Minangkabau, nama itu adalah sesuatu yang sangat penting. Ketek banamo, gadang bagala. Katiko ketek basabuikan namo, katiko gadang baimbauan gala. Dengan mengungkapkan nama panggilan (gala) ini, setidaknya kita dapat mengenal panggilan yang pernah ada dalam kehidupan kita sebagai orang Minang. Selain itu, penggunaan nama panggilan ini juga dapat memperlancar hubungan kekeluargaan dalam sistim kekerabatan di Minangkabau.
Dulu bagi orang minangkabau, nama dan gala sangat diperhatikan. Pernah suatu ketika saya kedatangan tamu dari kampung. Saya mempersilakan tamu tersebut untuk masuk rumah, “Masuaklah dulu, Pak!” . Bapak tadi tertegun dan berkata, “ Ambo ko mamak kau mah, Kamanakan! Baa pulo dek kau imbau Apak?”. Saya kaget mendengar kata-kata beliau. Menurut saya panggilan bapak atau pun mamak itu sama saja, karena menurut saya panggilan itu cukup sopan. Namun, setelah saya bertanya kepada orang tua saya, mereka menjelaskan bahwa ternyata orang yang saya panggil bapak tadi berasal dari suku yang serumpun dengan ibu saya. Jadi saya harus memanggil beliau dengan sebutan mamak, bukan bapak. Saya pun sadar, wajar saja jika mamak saya marah ketika saya panggil bapak.
 Sebutan yang keliru ini biasanya dianggap sepele dan tak perlu dihiraukan oleh orang Minangkabau masa kini. Padahal, zaman dahulu kita bisa saja disebut orang yang tidak tahu adat karena tidak bisa membedakan siapa yang harus dipanggil mamak dan siapa yang dipanggil bapak. Jika salah memanggil, bisa-bisa ibu kita dianggap tidak bisa mengajari anak, sehingga anak tidak tahu adat.
Secara umum, mamak adalah saudara laki-laki ibu. Semua saudara laki-laki ibu baik adik maupun kakaknya disebut mamak. Tak hanya itu, saudara laki-laki ibu dalam suku yang serumpun juga disebut mamak.  Jika saudara laki-laki yang lebih tua dari ibu kita dipanggil “Mak Adang” atau Mamak nan Gadang, sedangkan yang lebih muda dipanggil “Mak Etek” atau Mamak nan Ketek. Kehadiran mamak di dalam keluarga Minangkabau sangat dibutuhkan. Mamak sebagai orang yang dituakan dan menjadi pemimpin bagi kemenakannya. Selain itu, mamak harus bisa mendidik kemenakannya.
Kedudukan kamanakan sangat penting bagi seorang mamak baik itu kamanakan perempuan ataupun laki-laki. Seorang kamanakan laki-laki kelak akan menggantikan kedudukannya sebagai mamak dalam suatu keluarga. Kamanakan laki-laki merupakan kader kepemimpinan (calon mamak) dalam keluarganya. Jika kamanakan laki-laki tidak ada, maka mamak akan merasa cemas karena kelak tidak ada pengganti dirinya. Hubungan mamak dan kamanakan tidak dapat dipisahkan. Hal ini sesuai dengan ungkapan adat “ kamanakan barajo ka mamak”. Artinya kemenakan menjadikan mamak sebagai rajanya. Ia harus tunduk dan patuh terhadap mamak sebagai pemimpinnya. Dengan hubungan keduanya, mamak dan kamanakan punya hak dan kewajiban masing-masing. Mamak sebagai orang yang dituakan dan menjadi pemimpin bagi kamanakannya tidak boleh berbuat sewenang-wenang. Mamak harus memiliki aturan sebagai pemimpin. Kamanakan juga harus memiliki tanggung jawab terhadap mamaknya. Ia harus tunduk dan patuh terhadap perintah mamaknya sehingga dengan saling memenuhi tanggung jawab, maka akan terpelihara hubungan yang harmonis antar mamak dan kamanakan.
Sekarang, semua itu dianggap sebagai sesuatu yang telah berlalu. Semua kebesaran dan kebanggan tersebut telah menjadi dongeng bagi masyarakat zaman sekarang, sebab generasi sekarang hanya menumpang pada kebesaran masyarakat masa lalu sehingga mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka telah kehilangan kebesarannya. Masyarakat Minangkabau telah berubah secara total. Maka ketika orang berbicara tentang struktur sosial Minangkabau yang diulas hanyalah cerita lama yang dikutip dari tradisi-tradisi yang telah hampir dilupakan. Kini hubungan antara mamak dan kamanakan masih tetap bertahan, namun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari lebih bersifat simbolik daripada fungsional.
Kedudukan seorang mamak kini hanyalah sebagai panggilan saja. Sedangkan perannya sebagai mamak tidak lagi terlihat dalam keluarganya. Kewajiban dan tanggung jawabnya tidak lagi ditunaikan sehingga hubungan antara mamak dan kamanakan tak harmonis lagi. Bahkan kamanakan tak mengenal lagi siapa mamaknya dan begitu juga sebaliknya. Mamak dan kamanakan sudah tak lagi saling mengenal. Ungkapan adat anak dipangku, kamanakan dibimbiang sudah tak dipakai lagi dalam kehidupan sehari-hari. Kamanakan telah kehilangan sosok mamak sebagai tempat bertanya, dan mamak kehilangan kamanakan yang kelak akan menggantikan posisinya sebagai mamak.
Masyarakat Minangkabau telah mengalamai kegoncangan budaya (cultural shock). Kegoncangan ini telah membawa masyarakatnya untuk mencari jati dirinya masing-masing. Kontrol sosial yang makin melemah terutama karena perangkat kelembagaan sosial tradisional sudah mulai pudar. Gemerlapnya kehidupan metropolitan telah menjadi kiblat bagi kegiatan politik, sosial, ekonomi dan menjadi acuan bagi kehidupan masa kini. Siswa diberbagai jenjang pendidikan akan lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Minangkabau sehingga bahasa Minangkabau menjadi bahasa yang mulai ditinggalkan masyarakatnya. Begitupun dengan kata sapaan di Minangkabau. Kata “mamak” dan “etek” telah digantikan dengan kata “oom” dan “tante”. Adat Minangkabau yang basandikan syara’ dan kitabullah itu kini tinggal sebagai sebuat cerita indah yang disampaikan dalam pertemuan resmi. Adat itu nyaris tak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Jika saat ini saja peranan budaya Minangkabau telah berangsur-angsur dilupakan, lalu apa yang akan terjadi dengan budaya kita sepuluh tahun kedepan? Apakah masyarakat masih mengenal budaya warisan nenek moyang kita? Semua itu tergantung kepada kita yang hidup dizaman sekarang. Apakah kita rela satu persatu budaya kita mulai terlupakan? Tentu saja tidak. Untuk itu, kita harus menggalakkan kembali kebudayaan kita yang nyaris terlupakan dan terkubur seiring berjalannya waktu. Sebagai orang Minangkabau hendaknya kita bangga dengan budaya kita bukan budaya asing. Jika kita merasa bangga dengan adat dan budaya daerah kita, tentunya kita bisa mengembalikan kejayaan budaya masa lampau. Ibarat kata pepatah adat Minangkabau mambangkik batang tarandam .
Pelestarian suatu tatanan kehidupan sosial di Minangkabau sangat tergantung kepada bagaimana masyarakat itu meyakini bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam kebudayaannya tersebut bermutu tinggi dan sulit dicari tandingannya pada masa kini dan masa yang akan datang. Kita lihat saja bagaimana aturan adat mengenai hubungan antara seseorang pribadi dengan keluarga dan masyarakat. Begitu pula dengan hubungan mamak dan kamanakan, hubungan minantu dan mintuo, serta hubungan anak pisang dengan bakonya. Falsafah adat yang mengajarkan kita untuk menjaga keharmonisan pergaulan dalam masyarakat baik yang tua terhadap yang muda, yang muda terhadap yang tua maupun sesama umur. Falsafah ini sangat relevan jika kita implementasikan dalam kehidupan di zaman modern tanpa membeda-bedakan suku bangsa. Hal ini tentunya akan membuat kita dapat diterima di lingkungan mana saja, sementara kita tidak akan kehilangan jati diri sebagai orang Minang.
Untuk dapat terus melestarikan budaya Minangkabau, kita harus memulainya dari sesuatu yang dianggap sepele seperti penggunaan panggilan dan membangun kembali hubungan antara mamak dan kamanakan, karena dengan hubungan ini terkandung suatu falsafah kehidupan yang bernilai tinggi dan juga bersendikan kepada syari’at islam yang menganjurkan kita untuk saling menjaga silaturrahim, maka ini menjadi hutang bagi kita untuk terus melestarikannya di dalam keluarga maupun di korong kampuang kita di Minangkabau.

Rabu, 28 September 2011

Indonesiaku Sayang, Indonesiaku yang Malang...


“Negara sumber polusi udara”. Mungkin itu julukan yang tepat untuk Indonesia saat ini. Betapa tidak, terbakarnya hutan di kawasan bukit barisan membuat hampir seluruh daerah di Pulau Sumatera terselimuti kabut asap. Seperti halnya yang terjadi di Pekan Baru, kabut asap kini mulai mengganggu jarak pandang di jalan raya. Bahkan, aktifitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II juga sempat terganggu akibat tebalnya kabut asap, sehingga beberapa maskapai penerbangan terpaksa menunda jadwal keberangkatan selama beberapa jam.  Tidak hanya itu, bahkan kabut asap juga mulai menyelimuti Negeri Jiran dan Singapura. Negara tetangga mulai mengeluhkan ekspor asap polusi dari Indonesia yang mengganggu berbagai aktifitas di sana. Seperti halnya yang terjadi di Orchid Road, beberapa warga Singapura tampak mulai menggunakan masker agar tidak membahayakan sistim pernafasan.
Singapura dan Malaysia seolah hanya bisa komplain ketika mereka menerima kiriman asap dari Indonesia. Lalu bagaimanakah dengan sumbangan oksigen yang selama ini pernah disuplay Indonesia untuk dunia ??? Ya, tak bisa dipungkiri jika selama ini hutan Indonesia telah menyumbangkan oksigennya pada saat musim salju. Dunia Internasional seolah tidak peduli dengan sumbangan oksigen itu. Nmaun ketika kiriman asap Indonesia menggangu aktivitas meraka, banyak negara tetangga yang selama ini menikmati oksigen dari Indonesia menutup matanya dan menyalahkan Indonesia. Sungguh tidak adil.
Diduga, kebakaran hutan dipicu oleh musim kemarau yang melanda kawasan bukit barisan selama beberapa minggu belakangan sehingga membuat hutan di kawasan ini rentan terbakar. Tak hanya itu, pembukaan lahan baru dengan cara membakar lahan pun menjadi alternatif bagi petani. Mereka mengaku, membuka lahan dengan cara pembakaran lahan ini bertujuan untuk peremajaan tanaman. Mereka terpaksa melakukan pembakaran lahan karena cara ini dianggap dapat memudahkan para petani dalam menggarap lahan meskipun tingkat kesuburan tanah akan berkurang dengan cara pembakaran lahan.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi tingkat kepekatan kabut asap dengan mengerahkan tim pemadam kebakaran dibeberapa titik api (hotspot). Selain itu, pemerintah juga menerima tawaran dari berbagai negara tetangga untuk membantu pemadaman api. Namun hingga saat ini, belum terlihat perubahan yang cukup signifikan.
Pemerintah menuturkan, jika hujan turun di kawasan bukit barisan, titik api akan berkurang dan ketebalan asap juga akan berkurang. Namun hujan yang ditunggu-tunggu tak kunjung turun. Sehingga masyarakat tampaknya harus bersabar merasakan dampak dari tindakan yang tidak beratanggung jawab.(Miche,24102010)

cerita bersama HIjir dan Susan


Hari ini aku sedang tidak ada kegiatan apa-apa. Maklumlah, semenjak aku dinyatakan gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi, tidak ada kegiatan yang dapat aku lakukan selain mengulang pelajaran untuk persiapan menempuh ujian SNMPTN tahun 2012. Kali ini aku iseng-iseng membongkar-bongkar tulisan yang pernah aku buat beberapa bulan yang lalu. Aku tertarik untuk membaca kembali tulisan tersebut. Mataku tertuju pada sebuah file yang berjudul “AMIIIIINNNN.docx”.  Aku penasaran dengan isi tulisannya. Segera ku buka file tersebut ternyata isinya kalimat berikut:
 AMIIIIINNNN,, :),,, TPI KYK'A KEREN GTU,, KMU IPDN MIKE,,, WKTU TU AQ CRITA2 MA IBUK AHDA,, DY KBYANG KMU NTU JD PMBICARA,,,, POLITISI GTU LHAA,, POKOK'A NANGKRING D TV,, JD AHLI SOSIAL GTUU LHAA,,, WHAA MUDAH2N YHHH,, FISIK OK,, PMIKIRAN JG OK,, AMIIIIINN DH POKOK'A,,, MUDAH2N JD ORG BESARR,,,
Ini cuplikan teks chatting aku dengan teman sebangku ku diwaktu SMA. Namanya Hijir Della Wirasti dan aku biasa memanggilnya dengan sebutan Hijir. Saat ini, Hijir telah menjadi mahasiswi disalah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia. Dia diterima dijurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung melalui jalur SNMPTN undangan. Aku nggak heran kalau Hijir bisa ketrima di ITB, PTN idamannya. Hijir memang orang yang sangat rajin dan punya semangat juang yang tinggi. Ya, semoga saja  setelah dia diterima sebagai mahasiswi ITB Allah memberikan kemudahan baginya untuk meraih cita-citanya.
****
            Aku tertegun. Nasibku kini berbeda jauh dengan teman sebangku-ku. Hijir telah meraih mimpinya menjadi mahaswi, namun aku mimpiku masih sebatas impian belaka. Aku kembali teringat masa-masa SMA ku. Aku teringat betapa besarnya harapan salah seorang guruku untuk dapat melihat aku sebagai orang yang sukses. Ibu Ahdahayati, beliau memang guru terbaik yang pernah aku temui. Senyum ramah selalu merekah dibibirnya ketika beliau bertemu dengan murid-muridnya. Aku memang sangat dekat dengan beliau sehingga aku sering bercerita tentang cita-citaku. Beliau sempat membuat aku terharu ketika ia berkata “ Miche ini ketua OSIS idola ibu, dan ibu doakan Miche bisa sukses nanti!”. Tak hanya itu, ketika aku bercerita bahwa aku sedang menjalani tes seleksi calon praja IPDN, beliau sangat antusias mendengarnya. Tak tanggung-tanggung, beliau menawarkan aku beberapa contoh soal akademik-salah satu test IPDN- untuk dapat aku pelajari. Bahkan beliau sengaja shalat hajat dan berdoa agar aku diberi kemudahan pada saat menjalani tes. Tapi kini aku belum berhasil mewujudkan impian beliau. Ketika aku menelepon beliau untuk mengabarkan bahwa aku gagal pada tes akademik, beliau kelihatan kecewa. Namun, beliau tetap memberikan semangat kepadaku.”nggak apa-apa Miche, gagal itu biasa. Yang penting kita udah berusaha. Miche jangan patah semangat ya, tahun depan dicoba lagi ya, sayang!” Ketika mendengar kata-kata Ibu Ahda, hatiku tenang. Meskipun aku telah mengecewakan beliau, namu Ibu Ahda tetap memberikan support-nya buat aku
            Ibu Ahda memang sempat bercerita kepada Hijir dan Susan mengenai harapannya kepadaku. Ketika aku menghadiri acara buka bersama alumni di aula SMAN 1 Payakumbuh, Susan sempat menceritakan bahwa Ibu Ahda benar-benar berharap aku menjadi orang sukses.”padahal kami alah nio pulang tu, tapi Bu Ahda alun juo salasai-salasai bacarito tentang miche lai!” begitu kata Susan kepadaku. Selain itu, Susan juga menyemangatiku agar aku tidak patah semangat.berbekal semangat dan harapan dari orang-orang yang aku sayangi, aku semakin bersemagat untuk menatap masa depanku. Terimakasih Ibu Ahda guruku tercinta, terimakasih Hijir dan Susan. Kalian sangat berarti bagiku. Semoga doa dan harapan kalian bisa menjadi kenyataan ditahun 2012. Ya, semoga saja Ya Allah,,, 
JUST FOR MY BELOVED TEACHER
Selasa, 28 September  2010 telah berlalu,  kini genap setahun sudah setahun  peristiwa itu terjadi.  Setahun sudah beliau terlelap dalam tidurnya yang panjang. Kami kehilangan sesosok guru yang begitu dekat dengan siswanya. Sosok guru yang perhatian, gurauannya yang begitu khas terhadap murid-muridnya begitu sulit dilupakan begitu saja.  Kami tak pernah menyesali kepergian beliau. Kami begitu ikhlas melepas kepulangan beliau kepada sang pencipta.
Pagi itu,aku baru bangun tidur. Dengan mata yang masih mengantuk, aku mengambil HP dan melihat ada sebuah SMS. Ternyata itu SMS dari Pak Sukardi.
“Ke, Innalillahiwainnailaihi rojiun, Pak Yu maningga tadi malam. Tolong agiah tau kawan2 yoo.”
Begitulah kira-kira bunyi pesan singkat yang aku terima. Aku kaget dan tidak percaya dengan SMS ini. Tapi pengirimnya Pak Sukardi, sangat tidak mungkin sekali beliau akan salah mengirimkan SMS jika ini hanya fiktif.
Tiba-tiba, HP ku kembali berdering. Ternyata SMS dari bapak kepala sekolah. Bunyi sms beliau hampir sama dengan yang dikirimkan Bapak Sukardi. Dadaku sesak, aku tidak percaya. Ini pasti mimpi, ya aku sedang bermimpi. Tapi ini kenyataan. Aku tidak bermimpi. Ini kenyataan. Satu persatu air mataku menetes. Begitu sulit dipercaya, guru yang paling aku sayangi telah pergi, dan aku sama sekali tidak menyangka beliau akan pergi secara mendadak. Sehari sebelumnya, beliau masih dalam keadaan sehat wal afiat. Bahkan beliau masih sempat bergurau dengan kami sebelum upacara bendera dimulai.
HP ku kembali berdering, kali ini ada yang meneleponku.
“Maeq, iyo maningga Pak Yu?” tanya seseorang diseberang sana.
“iyo bg, ko Mike baru dapek sms dari Pak Res jo Pak Sukardi , keceknyo iyo bg!”aku terisak
“ndeehh,,”suaranya diseberang sana  terdengar begitu lemas. “iyolah Maeq, bg pulang kini nyo, ndak picayo bg Pak Yu maningga do, kawan2 bg ngecek gitu, tapi bg ndak picayo do. Makasih yo infonyo” teleponpun berakhir.
Aku bergegas bangun dari tempat tidur dan segera berkemas. Aku tak sabar ingin segera tiba di sekolah. Begitu sampai di gerbang sekolah, aku melihat hampir semua murid menangis. Begitupun dengan guru-guru. Ini artinya aku memang tidak sedang bermimpi. Pak Yu benar-benar telah tiada, dan beliau telah pergi tanpa memberi isyarat terlebih dahulu kepada kami.
Kami berkumpul di lapangan upacara dan berdoa bersama bagi almarhum. Isak tangis pun pecah, kami larut dalam kesedihan. Pagi itu kami benar-benar berduka. Kami telah kehilangan sesosok guru yang sangat kami cintai. Selepas berdoa bersama, kamipun berangkat menuju rumah duka di Lubuak Batingkok. Sekitar hampir seribu siswa dan siswi SMA N 1 Payakumbuh dengan mengendarai sepeda motor berjalan beriringan ke rumah duka untuk melepas kepergian guru tercinta menuju peristirahatan terakhir beliau.
Sesampai di rumah duka, tampak beberapa karangan bunga tanda turut berduka cita. Aku masih belum percaya ketika melihat sesosok tubuh terbujur kaku tak bernyawa, beliau adalah guru yang sangat ku sayangi. Aku tak dapat membendung air mata, dadaku terasa begitu sesak. Terlintas dibenakku kenangan bersama beliau.
Kini setahun telah berlalu,Pak, rasanya begitu sulit dipercaya bapak telah pergi. Kami sangat kehilangan bapak, kami sayang bapak. Tapi kami percaya Allah lebih sayang kepada bapak. Kini, aku hanya bisa berdoa untukmu. Hanya serangkai doa yang dapat kami persembahkan buat bapak sebagai tanda bahwa bapak akan selalu kami kenang meski kini kita telah berbeda tempat. REST  IN PEACE MY BELOVED TEACHER, YOU ALWAYS IN MY HEART..WE LOVE YOU
BAPAK (alm) FAIRUSDI,S.Pd IN MEMORIAM

Rabu, 21 September 2011

Malam semakin larut. Namun mataku masih belum dapat kupicingkan. Suara rintik-rintik hujan yang semakin deras semakin membuatku resah. Aku tak tau apa yang sedang berkecamuk diotakku. Perasaanku tak tenang. Selintas bayangan tentang cita-citaku dimasa depan kembali mencuat dibenakku. Aku ingin sukses, aku ingin membuat orang tuaku bangga. Tapi apa yang bisa aku berikan kepada orang tuaku sekarang? Semua cita-citaku kini masih sebatas cerita. Aku sama sekali belum bisa mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. Aku telah mengecewakan orang tua ku. Aku telah menghancurkan semua angan-angan keluargaku untuk dapat mengantar aku melanjutkan pendidikan dibangku kuliah. Aku memang tidak ingin gagal, dan semua orang pasti tidak ingin mengalaminya. Tapi, apa hendak dikata. Manusia hanya dapat berencana, keputusannya tetap ditangan Allah.
"ah, mungkin Allah belum menakdirkan aku untuk melanjutkan pendidikan ditahun ini, aku yakin Allah telah menyiapkan yang terbaik buat aku!"itulah kata-kata andalanku ketika aku mulai putus asa. Kulihat satu persatu buku-buku yang tertata rapi di lemari. Sudah begitu lama rasanya aku tak menyentuhnya. Pandanganku tiba-tiba tertuju pada sebuah majalah. Bisa dikatakan majalah itu benda kesayanganku. Terkadang, jika aku kehilangan semangat, majalah ini mampu membangkitkan semangatku kembali. Majalah ini berisi profil orang-orang yang memiliki prestasi luar biasa. Mereka telah mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional. "Andai aku seperti mereka!" aku kembali menghayal. "Ya Allah, akankah aku bisa merasakan seperti mereka? membawa nama bangsa di dunia internasional, dan membahagiakan hati orang tuaku?" Entahlah, hanya engkau yang tau, dan hanya engkau yang bisa menjawab semua doaku.
Aku tak pernah berhenti berharap. Allah pasti akan membukakan jalan bagi hambanya yang mau berusaha. Sepenggal cerita sukses yang tertulis dimajalah tersebut pasti telah diiringi air mata kekecewaan sebelumnya. "tak ada alasan bagiku untuk berputus asa, aku belum kalah, cita-citaku masih belum mampu dihancurkan oleh kegagalan demi kegagalan ini. Impian ini masih akan tetap ada selama aku tetap berusaha dan meyakini bahwa Allah akan menjawab doa-doaku. Semoga saja Ya Allah...
Kegagalan itu kini telah berlalu dan menyisakan puing-puing kepedihan dihatiku. Namun, kepedihan itupun ikut berlalu seiring berjalannya waktu. Kini di depanku terbentang luas jalan untuk menggapai impianku. Sejuta harapan kini hadir dalam hidupku. Kurangkai kembali mimpi-mimpiku, dan aku siap menyongsong episode baru dalam hidupku.

Selasa, 20 September 2011

what do you think?

It’s still 11.07 pm now. But I can’t sleep. I just wanna go to bed now, but I want to post something here.  I just thinking about weird question about me. “do you have a boyfriend?”. OK,  I love a man. He is my friend and I know him so well. He is not my schoolmate. We are come to a different school. But I just had the feeling recently. 
I think, it’s been very  long to thinking about a boy in my life. Yeah, now I just thinking about must I have get some relation? or I have to focus on my university preparation? I don’t know but  I believe that Allah has been prepare it for me.
Okay, its 11.19 now, I thing I must take a nap soon. Gutten natch,,and gutten abend

Kamis, 04 Agustus 2011

My Birthday

Ulang tahun merupakan sebuah moument yang spesial dalam hidup seseorang. Ketika seseorang berulang tahun, seseorang menganggap umurnya bertambah 1 tahun. Namun sebenarnya, hanya usia-lah yg bertambah, sedangkan umur berkurang. Misalnya saja, jika seseorang berulang tahun ke 17, ia menganggap umurnya telah bertambah dari 16 tahun menjadi 17 tahun. Sebenarnya, ia telah kekurangan satu tahun jatah umur yang telah diberikan Allah kepadanya. Jika Allah menakdirkan umur seseorang 65 tahun, berarti jatah umurnya telah berkurang, sehingga “jatah umur” yang diberikan Allah tinggal 48 tahun lagi.
Nah, inilah yang seharusnya menjadi renungan bagi kita. Dengan sisa umur yang semakin sedikit, hendaknya kita bisa memanfaatkan sisa umur yang telah diberikan Allah kepada kita. Selain itu kita juga harus mengintrospeksi diri dan menjadikan masa lalu sebagai sebuah pengalaman berharga sehingga setiap kenangan indah dapat terulang kembali. Namun, bukan berarti kita melupakan masa lalu yang suram. Kenangan pahit itu kita jadikan  sebagai pelajaran agar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Esok tanggal 5 Agustus aku berulang tahun. Namun, ulang tahun kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini Allah menguji aku dengan sebuah kegagalan. Dari beberapa seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang aku ikuti, tidak satupun aku dinyatakan lulus.
Pada SNMPTN, aku memilih jurusan HI UI, HI Unpad, dan Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah. Namun belum satu pun aku lulus. Mulanya aku cukup optimis untuk dapat diterima di PTN. Betapa tidak, semenjak duduk di bangku kelas XI aku telah mempersiapkan diri dengan mulai membahas soal-soal SNMPTN. Berbagai kegiatan les tambahan pun telah aku lakukan demi mencapai cita-citaku. Bahkan, ketika bimbel intensif untuk persiapan SNMPTN, hasil TO-ku cukup memuaskan. Meskipun selama TO aku tidak pernah lulus di pilihan pertama, namun skor nilaiku cukup untuk lulus dipilihan ke-2. Hasil ini cukup membuat aku optimis untuk mengikuti SNMPTN. Tapi, pada saat mengikuti SNMPTN, aku melakukan sebuah kesalahan fatal. Ya, aku salah memasukkan kode soal TPA dan  hasilnya ”aku tidak lulus SNMPTN”. Namun, salah mengisi kode soal TPA bukanlah menjadi alasan bagi kegagalanku. Mungkin memang belum takdirku untuk bisa lulus. Mungkin ada jalan lain yang  telah disiapkan Allah bagiku untuk dapat sukses. Atau mungkin saja Allah tengah mengujiku dengan kegagalan ini. Ya, pasti ada hikmahnya dibalik kegagalan ini. Aku yakin allah telah menyiapkan yang terbaik untuk aku, karena Allah tahu apa yang aku butuhkan, bukan apa yang aku inginkan.
Ulang tahun kali ini tidak akan pernah terlupakan bagiku, sebab pada ulang tahun kali ini Allah memberikan sebuah pelajaran yang sangat berharga tentang bagaimana caranya menyikapi sebuah kegagalan dan bagaimana caranya agar aku bisa kembali bangkit dari sebuah kegagalan. Allah tahu yang terbaik bagi hambanya, dan semoga saja, Allah telah menyiapkan sebuah kesuksesan bagiku dengan cara dan jalan yang sama sekali tidak aku ketahui. Amiin

Kamis, 28 Juli 2011

Pray For Indonesia Tonight !

Hari ini pertandingan Pra Piala Dunia dilaksanankan di Gelora Bung Karno, Jakarta. Hasil pertandingan leg 1 yang berakhir seri membuat jutaan rakyat Indonesia menaruh harapan kepada TimNas agar dapat memenangkan pertandingan ini. Berbagai ramalan mengenai hasil skor pun disampaikan. Ada yang memprediksi permainan akan berakhir dengan skor 2-0 dan  ada juga yang memberikan prediksi 3-1. Puluhan ribu suporter rela datang ke GBK (Gelora Bung Karno-red) demi memberikan dukungan terhadap pemain dengan lambang burung garuda di dada. Mereka bahkan rela antri demi memberikan semangat kepada para pemain.

Di sebuah situs jejaring sosial “twitter” , SUPPORT TIMNAS INDONESIA , bahkan menduduki peringkat ke-3.Melihat besarnya antusiasme masyarakat demi kemenanngan merah putih, ada satu hal yang harus dilakukan masyarakat terhadap hasil pertandingan. Apapun hasil pertandingan nanti, kita sebagai bangsa Indonesia harus menerima dengan sportif. Kita harus siap menerima kemenangan dan kekalahan . Tunjukkan kepada dunia bahwa kita pantas dan layak TERBANG KE BRAZIL TAHUN 2014. Ya, kepakkan sayapmu Garudaku, lakukan yang terbaik demi tanah air tercinta!

Rabu, 27 Juli 2011

Ini Bukan Persoalan Apakah Anda Telah Gagal, Tetapi Apakah Anda Telah Bangkit Kembali dari Kegagalan

Kegagalan dan kesuksesan. Kondisi inilah yang sering dialami kepada setiap makhluk yang bernama manusia. Setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dan tidak ada seorangpun yang menginginkan terjadi kegagalan terhadap diri mereka.
Kesuksesan tidak pernah terjadi begitu saja. Kesuksesan tidak memilih siapa yang akan dipengaruhinya. Untuk itu, Anda harus membuat kesuksesan menjadi milik anda. Orang- Orang yang tergolong sukses tidak pernah mendapatkan kesuksesan mereka secara instant dan mudah. Mereka harus berusaha dengan sangat keras. Terkadang mereka harus menitikkan peluh dan air mata demi mendapatkan sebuah kesuksesan. Mereka memakai prinsip bahwa

Rabu, 20 Juli 2011

siapa bilang aku putus asa?

Hasil SIMAK UI yang diadakan tanggal 3 juli 2011 diumumkan tanggal 19 Juli 2011. Pengumuman ini bisa dibilang lebih awal dari jadwal sebelumnya yang akan diumumkan tanggal 24 Juli 2011. Aku gak sabar pengen segera mengetahui hasil ujian yang telah aku lakukan. Tepat pukul 08.00 , aku mencoba membuka situs penerimaan.ui.ac.id . Namun hasilnya belum bisa diakses. Aku berfikir,"Mungkin 5 menit lagi, aku harus sabar menunggu". Beberapa menit kemudian, aku coba lagi membuka situs tersebut. Aku kaget, ternyata disana tertulis

Rabu, 13 Juli 2011

In Memoriam : Asrial, Papaku

Pagi ini iseng2 aku buka blog, hanya sekedar melihat2 postingan lama, sbenernya gak niat mau menuliskan kata2 disini. Tapi, begitu membuka lembaran dashboard, aku melihat sebuah postingan seseorang mengenai ayahnya. aku tertarik untuk membacanya.Ya, aku ingin tau bagaimana seorang anak mengisahkan ayahnya dan bagaimana perjalanan seorang anak yang ayahnya masih hidup dan bisa saling berbagi kasih sayang. Aku sadar konsekuensi apa yang akan aku terima jika aku nekat membaca tulisan ini. "Aku pasti akan semakin merindukan sosok seorang ayah yang hampir tak pernah ku rasakan." Aku tak pernah menyalahkan takdir yang telah digariskan tuhan kepada papa. Aku juga tak pernah menyesali kepergian papa. Tapi, salahkah aku jika aku ingin merasakan  kasih sayang seorang ayah?

Sabtu, 07 Mei 2011

nge_kost?

katanya ngekost itu nggak asyik,, katanya hidup jauh dari orang tua itu susah. Tapi, setelah 2 minggu saja menjalani aktivitas sebagai anak kost2an ,, sepertinya tidak ada keluhan. Semua berjalan lancar dan semuanya baik2 saja.

selamat ulang tahun G AKSI

Hari ini 7 Mei 2011. Itu artinya setahun telah berlalu. Setahun sudah aku tidak bertemu dengan teman-teman G AKSI. Genap setahun kenangan itu terukir dibenakku. Senam pagi di Lapangan Gajah Mada, bernyanyi bersama di ruang makan bersama teman2 G AKSI Papua *Oche, Vhe, Ruth, Nico. Setahun sudah aku berkenalan dengan Hanna * G AKSI Riau. Ya, selama 1 minggu d Cibubur, aku sekamar dengan Hana. Amarilis 201  yang tiap hari selalu berantakan kini tinggal knangan. Kira2 di G AKSI 2, kontingen mana ya yg menghuni kamar amarilis 201?







Wiladatika memang penuh dengan cerita indah bersama teman2 pengurus OSIS seluruh Indonesia. Kalau saja waktu bisa diputar kembali, aku ingin merasakan kembali kenangan itu. Aku ingin bertemu lagi dengan Pak Gimin, Kasirun,dan kalian semua sahabat...
Ya Allah, semoga saja suatu saat  nanti kami dapat berkumpul kembali di Wiladatika setelah kami berhasil dan menjadi orang yang sukses sesuai dengan ikrar yang telah terucap di Wiladatika

Rabu, 13 April 2011

tetangga sebelah kembali ber'ulah', perbatasan wilayah jadi masalah (Indonesia vs Malaysia)

 Ibarat tom and jerry, itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan Indonesia dan Malaysia. Negara serumpun ini hampir tak pernah akur. Berbagai masalah selalu menerpa keharmonisan hubungan kedua negara bahkan semenjak kemerdekaan kedua bangsa ini. Pada masa orde lama, terjadi konflik antara Indonesia dan Malaysia yang dikenal dengan sebutan "ganyang Malaysia". Pada saat itu, Indonesia bahkan lebih memilih untuk keluar dari keanggotaan PBB akibat terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB. Meskipun hubungan kembali membaik, namun hingga masa reformasi pun konflik itu bagaikan tiada henti. Beberapa saat yang lalu, publik digemparkan dengan pemberitaan mengenai prahara rumah tangga Manohara Odelia Pinot dengan Pangeran Kelantan. Setelah kasus tersebut bergulir, rentetan kasus demi kasus menerpa Indonesia dan Malaysia. Kasus tertangkapnya ABK Kepulauan Riau yang disiksa polisi diraja Malaysia, hingga pertandingan piala AFF pun tak luput dari perselisihan. Tentunya kita masih ingat tentang kekalahan Indonesia di piala AFF desember silam. Ganyang Malaysia kembali mencuat.
Setelah beberapa saat sempat mereda, prahara itu kembali hadir diantara kedua negara ketika kapal nelayan Malaysia tertangkap diperbatasan Indonesia (Sumatera Utara-red). Kapal nelayan Malaysia ditangkap karena melanggar batas teritorial dan menangkap ikan dengan pukat harimau. Ketika proses penangkapan berlangsung, helikopter Malaysia terbang rendah dan menginstruksikan agar petugas Indonesia melepaskan kapal nelayan Malaysia. Namun peringatan itu tidak dihiraukan petugas Indonesia. Mereka tetap menggiring kapal nelayan Malaysia untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Semoga pemerintah melalui Departemen kelautan dan perikanan dapat merampungkan kasus ini sehingga kisruh antara negara serumpun ini tidak berlarut-larut dan kedua negara dapat melangsungkan kehidupan berbegara yang akur bagai si Unyil dan Usro atau bahkan bagai Upin dan Ipin.

perpisahan SMAN 1 Payakumbuh

 Gak nyangka bgt kalo ini bener2 perpisahan saya dengan SMA 1 Payakumbuh..


Minggu, 03 April 2011

PEMENANG selalu punya keyakinan bahwa apapun yang dia impikan pasti menjadi kenyataan. Pemenang adalah orang yang mempunyai impian yang besar dan berhasil mewujudkan impian tersebut, kemudian dia membuat impian baru yang lebih besar lagi dan sukses mencapainya, demikian seterusnya.


Apa impian Anda saat ini? Lulus Ujian Nasional 2011? Selanjutnya apa lagi? Lulus SNMPTN 2011? Setelah itu apa lagi?

          Anda boleh punya impian apa saja, namun yang pasti bahwa impian seorang pemenang tidaklah tercapai dengan sendirinya. Ada langkah-langkah yang harus dilakukan agar impian tersebut menjadi kenyataan, yaitu: menyusun rencana, bertindak, melakukan evaluasi, dan konsisten.

Jadi, kalau Anda punya impian untuk lulus UN yang akan digelar 18 April 2011 yang akan datang, ada 4 langkah yang harus anda lakukan, yaitu: 

langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menyusun rencana belajar. Coba hitung berapa hari lagi waktu tersisa mulai dari hari ini sampai dengan pelaksanaan UN 2011. Alokasikan waktu belajar Anda setiap hari per bidang studi sesuai dengan kisi-kisi UN 2011 (Ada 6 mata pelajaran, lho ...). Semakin detil rencana belajar yang Anda susun semakin besar peluang Anda mencapai sasaran. Ingat, dengan perencanaan yang baik berarti Anda sudah menyelesaikan 50% dari pekerjaan Anda.

Langkah kedua, jalankanlah rencana belajar tersebut dengan komitmen yang tinggi. Singkirkan segala penghalang dan jangan mau tergoda oleh gangguan apapun yang membuat Anda mangkir dari rencana belajar yang telah ditentukan. Ingat, impian tanpa tindakan hanyalah sebuah ilusi.

Langkah ketiga, lakukan evaluasi apakah hasil yang Anda peroleh sudah sesuai dengan yang diharapkan. Anda bisa saja merevisi rencana belajar yang telah ditetapkan agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya, kalau Andstudya merasa porsi jam belajar bidang studi Fisika perlu ditambah, sementara jam belajar bidang studi Bahasa Indonesia dapat dikurangi, just do it.

Langkah keempat, lakukanlah semuanya dengan konsisten, jangan angin-anginan (hari ini belajar, besok bolong). Ingat, setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Ada harga yang harus dibayar oleh setiap pemenang untuk mencapai impiannya. Sukses UN 2011 san SNMPTN 2011.

Kita adalah Bibit Pemenang

Jangan takut menghadapi SNMPTN 2011
          Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) masih merupakan ajang seleksi paling ketat yang ada di negeri kita ini. Bayangkan saja, pada SNMPTN tahun 2010 yang lalu sebanyak 447.201 siswa bersaing untuk memperebutkan 88.401 kursi yang tersedia pada Perguruan Tinggi Negeri se Indonesia. Melihat persaingan yang super ketat ini, banyak siswa yang merasa pesimis dan takut sebelum bertanding.
          Sebetulnya kita tidak perlu harus gentar menghadapi persaingan seperti itu karena kita semua adalah orang-orang yang luar biasa. Jangankan bersaing dengan 447.201 siswa, kita bahkan pernah mengalahkan 300 juta pesaing. Ya, 300 juta pesaing. Jadi, di dalam diri kita ada benih pemenang. Kita memiliki potensi yang luar biasa.
        Proses terbentuknya sebuah kehidupan, dimulai dari bertemunya sel sperma dengan sel telur. Pada saat sel sperma keluar jumlahnya bisa mencapai 300 juta. Saat itu terjadi kompetisi yang sangat ketat, karena dari 300 juta sel sperma tersebut hanya satu sel yang bisa membuahi sel telur. Saat melewati daerah dengan tingkat keasaman tertentu dalam perjalanannya menuju sel telur, banyak sel sperma yang tidak tahan hingga 99,9% sel sperma mati sebelum sampai ke sel telur. Yang lebih luar biasa lagi, besarnya spermatozoid hanyalah 1 mikron (1 milimeter = 1.000 mikron) padahal jarak antara vagina dan sel telur mencapai 10 cm. Artinya, spermatozoid tersebut harus menempuh perjalanan sepanjang 10 cm untuk mencapai sel telur. Dibandingkan dengan ukuran sel sperma yang sangat kecil, tentu jarak 10 cm tersebut adalah jarak yang sangat jauh. Kalau dibandingkan dengan ukuran tubuh manusia, maka jarak yang ditempuh oleh sel sperma setara dengan 150 km jarak yang harus ditempuh oleh manusia! Luar biasa bukan?
        harusnya sekarang kita sadar bahwa kita berasal dari benih pemenang. Untuk bisa lahir di dunia ini, kita telah membuktikan bahwa kita adalah yang terbaik di antara 300 juta pesaing. Dengan keyakinan ini, apakah kita masih perlu khawatir menghadapi SNMPTN yang hanya diikuti 447.201  pesaing?
        kita mempunyai potensi yang luar biasa untuk menang, mari gunakan semua daya upaya mulai hari ini untuk menggapai cita-cita kita masing-masing. Tidak ada istilah terlambat untuk memulai sesuatu yang baru. Bersemangatlah wahai para pemenang. ^_^

Rabu, 23 Maret 2011

Perjuangan dimasa-masa terakhir putih abu-abu

Meskipun lagi sibuk-sibuknya ujian akhir, saya tetap posting di blog saya tercinta. Seminggu saja tidak hadir d blog, rasanya sudah banyak uneg2 yang ingin diceritakan disini. Oke, kayaknya langsung aja ke topik permasalahannya. 

Senin tanggal 14 Maret 2011
Ujian akhir sekolah mulai dilaksanakan dengan ujian pembukannya Bahasa Indonesia. Tepat pukul 8.00 am, ujian dimulai. Satu per satu soal mulai ku baca. Entah kenapa, baru 4 soal yang baru aku baca, tiba-tiba keringat ku mengalir. Kalian tau knapa? Pasti nggak tau karena aku belum cerita. Keringat dingin itu tiba-tiba muncul karena aku merasa soal ujiannya terlalu sulit dan sangat jauh melenceng dari SKL. Bisa dikatakan soal ujiannya enggak bermutu (maap ye Pak,Bu yang bikin soal) Padahal sebelumnya aku telah belajar dan membaca soal-soal ujian tahun sebelumnya. Biasanya, aku bisa dikatakan mampu untuk menaklukkan soal2 setingkat soal SNMPTN yang dikenal angker (bukan bermaksud untuk sombong). Namun, pagi ini aku merasa kemampuan itu serasa hilang dari otakku. lebih kurang selama 96 menit aku berjuang menaklukkan soal, aku akhirnya menyerah dan mengumpulkan lembaran jawabannya. Alhamdulillah, 50 soal bisa ku jawab. Namun, aku tidak begitu puas dengan semua jawabanku. Ya sudahlah, lupakan ujian Bahasa Indonesia. Sekarang kita beralih ke ujian berikutnya.

Selasa, 15 maret 2011
Hari ini jadwal ujiannya bahasa Jepang dan Biologi. Cukup sulit memang. Bisa dikatakan aku kurang menguasai kedua mata pelajaran ini. Nilai bahasa jepang dan biologiku biasa-biasa saja. Maklum, aku tidak begitu menyukai mereka berdua. Namun, disinilah letak kasih sayang Allah. dan disinalah kita bisa melihat  semangat gotong-royong yang melekat pada jiwa masyarakat Indonesia. Aku mendapat seorang dewi penolong. Di postingan sebelumnya aku pernah mendeskripsikan dewi penolongku ini (baca : Mereka teman terbaikku). Didip, begitulah sapaan akrabnya. Gadis bertubuh mungil ini mengerjakan 2 paket soal bahasa Jepang, lalu mengirim jawabannya melalui pesan singkat (SMS-red). Aku tak tau bagaimana mengucapkan terimakasih atas bantuan Didip. Pengorbanannya sangat beresiko karena pada saat ujian bahasa Jepang pengawas ujiannya adalah seorang guru yang anti mencontek. Aksi nekat Didip bisa saja berakibat fatal. Sebab. sewaktu kelas X, ada seseorang yang satu ruangan ujian denganku ketahuan lagi buka bahan ajar ketika ujian. Dengan sigap, guru tersebut menyita bahan ajar dan menjadikannya sebagai barang bukti kecurangan ujian. Kembali ke topik, Parahnya lagi, sewaktu ujian aku dan didip berbeda paket soal. Aku paket A dan Didip paket B. Didip berusaha menukarkan soal dengan temannya agar dapat membantu aku dan teman-teman untuk mengerjakan ujian bahasa Jepang. Melalui postingan ini aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Didip yang telah memudahkan aku dalam mengerjakan ujian, semoga Allah juga memudahkan jalanmu menuju Teknik Arsitektur UGM. 

Rabu, 16 Maret 2011
Hari ini materi ujiannya bahasa Inggris dan TI. Sepertinya tidak terlalu sulit, sehingga aku tidak bisa menceritakan apapun.

Kamis, 17 Mart 2011
Pagi-pagi diperjalanan k sekolah, ada bahaya yang datang mengancam. Pagi ini aku berangkat ke sekolah bareng Ramagita Iswara (baca : Gita) yang siap sedia menawarkan tebengan kepadaku. Namun baru beberapa meter meninggalkan rumah Gita, seseorang dengan seragam hijau stabilo meniup peluitnya dan menyuruh Gita menghentikan laju motornya. Dengan ramahnya beliau berkata, " Ini adek yang dibelakang (akulah orang yang dimaksud) kenapa tidak pakai helm?". Dengan sedikit senyuman cengar-cengir kami melempar senyuman kepada Polisi tersebut. Upppss,, ternyata lagi ada razia kendaraan bermotor dan parahnya kami tidak sadar lagi ada razia. " Adek ada SIM dan STNK?" tanya polisi tersebut. "Ada , Pak!" jawab Gita sambil menmberikan SIM dan STNKnya. Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Surat tilangpun dikeluarkan Pak polisi. parahnya lagi, Polisi tersebut terlalu lama mengisi surat tilang. Padahal jam telah menunjukkan pukul 07.14, itu artinya aku dan Gita hampir saja telat. Uhh 07.18,, akhirnya surat tilang pun dikantongi dengan perasaan GALAU. Untung saja polisi sedikit berbaik hati dengan memberikan kami sedikit ceramah (udah kena tilang gini masih sempat2nya bilang untung. #Maap yee Git, gara-gara Miche Gita kena tilang). Tanpa buang-buang waktu, Gita langsung tancap gas karena takut terlambat. Maklum hari ini materi ujiannya matematika dan PKn. Sepertinya cukup sulit, namun ternyata nggak sesulit yang dibayangkan. Untuk ujian matematika hanya beberapa soal yang tak bisa ku jawab. Itu pun soalnya memang tidak ada pilihan jawabannya. Berkali-kali aku mengulangi mencari jawabannya (kalau saja aku salah hitung). Setelah aku bertanya kepada beberapa temanku (maklum, semangat gotong-royong) ternyata memang tidak ada jawaban. Okelah, aku optimis untuk ujian matematika. Setelah ujian matematika masih ada ujian Kwn yang akan aku ceritakan. Untuk mata pelajaran Pkn alias Kwn, tidak begitu sulit kurasakan sebab aku telah mendapat kisi-kisi soal sebelumnya. Akhirnya ujian hari ini berlangsung cukup sakses.

Jumat, 18 Maret 2011
Paginya aku cukup deg-degan kalau kalu aku dapat pengawas yang tidak berperikesiswaan (yang tidak mengerti arti sebuah contekan). Maklum saja, aku memang tidak hafal rantai2 eter, ester, keton dan benzene.  Namun, akhirnya lagilagi aku dapat bala bantuan. Kali ini Ami menawarkan bantuan untuk membantu mengisi bulatan-bulatan abo ku. Kesimpulannya :: UJIAN KIMIA SUKSES::. Nah, lepas dari ujian kimia, ujian sejarahpun datang menghadang. Namun ujian sejarah tak begitu membuat jantungku berdegup.  Sejarah adalah salah satu mata pelajaran favorit aku sehingga sejarah dari zaman pra aksara hungga zaman reformasi melekat erat diotakku. Tak tanggung-tanggung untuk ujian sejarah, akulah yang jadi sumber jawabannya (bukan maksudnya untuk sombong, namun ini hanya untuk menutupi kekuranganku pada pelajaran yang lain). Meskipun akhirnya pengawas ujian menghentikan aksiku dalam membantu mengisi lembaran jawaban temanku. Hari ini, lagi-lagi ujianku sukses.

Sabtu 19 Maret 2011
Hari ini terasa bagaikan ujian hari terakhir. Padahal masih ada 1 mata ujian lagi di hari senin yaitu Ujian Agama. Lagilagi aku berharap pengawas ujiannya berbaik hati karena hari ini ujian Fisika. Ternyata doaku masih didengar Allah. Ujian hari ini berlangsung lancar lagi-lagi karena semangat gotongroyong yang menggelora pada jiwa setiap siswa. Hahahahaa,. Nah, lepas dari fisika, ujian Olahraga pun telah menanti. mau tau gimana cerita tentang ujian Olahraga? Baca terus nihh,, ternyata semua soal2 ujiannya sama persis dengan kisikisi soal. Hanya dengan membaca sepintas soal ujian, aku berhasil membulatkan 50 bulatan abo dengan perkiraan benar 100 %. Meskipun aku berhasil menjawab semua soal, itu bukan berarti aku pintar. Sebab, hampir semua siswa bernasib sama dengan aku. Sampai-sampai pengawas ujianpun kaget karena kami mengerjakan ujian dalam waktu yang sangat singkat (10 menit). Lagi ah,,hahhahaha...
Senin, 21 Maret 2011
Nah, hari ini memang benar-benar ujian  hari terakhir. Hanya tersisa 1 mata pelajaran yaitu agama. Bukan meremehkan, aku bahkan tidak mempersiapkan apapun untuk ujian hari ini. Aku hanya mengandalkan kemampuan agama yang aku miliki (maklum, sejak kecil mama membekaliku dengan pengetahuan agama). Dengan sedikit mengandalkan Feeling, aku berhasil menaklukkan 50 soal meskipun soal terakhir sangat tidak masuk akal (soal 50 paket A. Siapa pendiri Universitas Al Azhar? padahal paket B yang ditanya hanya universitas tertua di Mesir. Benar-benar tidak adil). Tapi nggak apa-apalah. Meskipun gagal meraih nilai 100, aku cukup puas dengan nilai berkepala 9. ahh,,, semoga saja.