Meskipun lagi sibuk-sibuknya ujian akhir, saya tetap posting di blog saya tercinta. Seminggu saja tidak hadir d blog, rasanya sudah banyak uneg2 yang ingin diceritakan disini. Oke, kayaknya langsung aja ke topik permasalahannya.
Senin tanggal 14 Maret 2011
Ujian akhir sekolah mulai dilaksanakan dengan ujian pembukannya Bahasa Indonesia. Tepat pukul 8.00 am, ujian dimulai. Satu per satu soal mulai ku baca. Entah kenapa, baru 4 soal yang baru aku baca, tiba-tiba keringat ku mengalir. Kalian tau knapa? Pasti nggak tau karena aku belum cerita. Keringat dingin itu tiba-tiba muncul karena aku merasa soal ujiannya terlalu sulit dan sangat jauh melenceng dari SKL. Bisa dikatakan soal ujiannya enggak bermutu (maap ye Pak,Bu yang bikin soal) Padahal sebelumnya aku telah belajar dan membaca soal-soal ujian tahun sebelumnya. Biasanya, aku bisa dikatakan mampu untuk menaklukkan soal2 setingkat soal SNMPTN yang dikenal angker (bukan bermaksud untuk sombong). Namun, pagi ini aku merasa kemampuan itu serasa hilang dari otakku. lebih kurang selama 96 menit aku berjuang menaklukkan soal, aku akhirnya menyerah dan mengumpulkan lembaran jawabannya. Alhamdulillah, 50 soal bisa ku jawab. Namun, aku tidak begitu puas dengan semua jawabanku. Ya sudahlah, lupakan ujian Bahasa Indonesia. Sekarang kita beralih ke ujian berikutnya.
Selasa, 15 maret 2011
Hari ini jadwal ujiannya bahasa Jepang dan Biologi. Cukup sulit memang. Bisa dikatakan aku kurang menguasai kedua mata pelajaran ini. Nilai bahasa jepang dan biologiku biasa-biasa saja. Maklum, aku tidak begitu menyukai mereka berdua. Namun, disinilah letak kasih sayang Allah. dan disinalah kita bisa melihat semangat gotong-royong yang melekat pada jiwa masyarakat Indonesia. Aku mendapat seorang dewi penolong. Di postingan sebelumnya aku pernah mendeskripsikan dewi penolongku ini (baca : Mereka teman terbaikku). Didip, begitulah sapaan akrabnya. Gadis bertubuh mungil ini mengerjakan 2 paket soal bahasa Jepang, lalu mengirim jawabannya melalui pesan singkat (SMS-red). Aku tak tau bagaimana mengucapkan terimakasih atas bantuan Didip. Pengorbanannya sangat beresiko karena pada saat ujian bahasa Jepang pengawas ujiannya adalah seorang guru yang anti mencontek. Aksi nekat Didip bisa saja berakibat fatal. Sebab. sewaktu kelas X, ada seseorang yang satu ruangan ujian denganku ketahuan lagi buka bahan ajar ketika ujian. Dengan sigap, guru tersebut menyita bahan ajar dan menjadikannya sebagai barang bukti kecurangan ujian. Kembali ke topik, Parahnya lagi, sewaktu ujian aku dan didip berbeda paket soal. Aku paket A dan Didip paket B. Didip berusaha menukarkan soal dengan temannya agar dapat membantu aku dan teman-teman untuk mengerjakan ujian bahasa Jepang. Melalui postingan ini aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Didip yang telah memudahkan aku dalam mengerjakan ujian, semoga Allah juga memudahkan jalanmu menuju Teknik Arsitektur UGM.
Rabu, 16 Maret 2011
Hari ini materi ujiannya bahasa Inggris dan TI. Sepertinya tidak terlalu sulit, sehingga aku tidak bisa menceritakan apapun.
Kamis, 17 Mart 2011
Pagi-pagi diperjalanan k sekolah, ada bahaya yang datang mengancam. Pagi ini aku berangkat ke sekolah bareng Ramagita Iswara (baca : Gita) yang siap sedia menawarkan tebengan kepadaku. Namun baru beberapa meter meninggalkan rumah Gita, seseorang dengan seragam hijau stabilo meniup peluitnya dan menyuruh Gita menghentikan laju motornya. Dengan ramahnya beliau berkata, " Ini adek yang dibelakang (akulah orang yang dimaksud) kenapa tidak pakai helm?". Dengan sedikit senyuman cengar-cengir kami melempar senyuman kepada Polisi tersebut. Upppss,, ternyata lagi ada razia kendaraan bermotor dan parahnya kami tidak sadar lagi ada razia. " Adek ada SIM dan STNK?" tanya polisi tersebut. "Ada , Pak!" jawab Gita sambil menmberikan SIM dan STNKnya. Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Surat tilangpun dikeluarkan Pak polisi. parahnya lagi, Polisi tersebut terlalu lama mengisi surat tilang. Padahal jam telah menunjukkan pukul 07.14, itu artinya aku dan Gita hampir saja telat. Uhh 07.18,, akhirnya surat tilang pun dikantongi dengan perasaan GALAU. Untung saja polisi sedikit berbaik hati dengan memberikan kami sedikit ceramah (udah kena tilang gini masih sempat2nya bilang untung. #Maap yee Git, gara-gara Miche Gita kena tilang). Tanpa buang-buang waktu, Gita langsung tancap gas karena takut terlambat. Maklum hari ini materi ujiannya matematika dan PKn. Sepertinya cukup sulit, namun ternyata nggak sesulit yang dibayangkan. Untuk ujian matematika hanya beberapa soal yang tak bisa ku jawab. Itu pun soalnya memang tidak ada pilihan jawabannya. Berkali-kali aku mengulangi mencari jawabannya (kalau saja aku salah hitung). Setelah aku bertanya kepada beberapa temanku (maklum, semangat gotong-royong) ternyata memang tidak ada jawaban. Okelah, aku optimis untuk ujian matematika. Setelah ujian matematika masih ada ujian Kwn yang akan aku ceritakan. Untuk mata pelajaran Pkn alias Kwn, tidak begitu sulit kurasakan sebab aku telah mendapat kisi-kisi soal sebelumnya. Akhirnya ujian hari ini berlangsung cukup sakses.
Jumat, 18 Maret 2011
Paginya aku cukup deg-degan kalau kalu aku dapat pengawas yang tidak berperikesiswaan (yang tidak mengerti arti sebuah contekan). Maklum saja, aku memang tidak hafal rantai2 eter, ester, keton dan benzene. Namun, akhirnya lagilagi aku dapat bala bantuan. Kali ini Ami menawarkan bantuan untuk membantu mengisi bulatan-bulatan abo ku. Kesimpulannya :: UJIAN KIMIA SUKSES::. Nah, lepas dari ujian kimia, ujian sejarahpun datang menghadang. Namun ujian sejarah tak begitu membuat jantungku berdegup. Sejarah adalah salah satu mata pelajaran favorit aku sehingga sejarah dari zaman pra aksara hungga zaman reformasi melekat erat diotakku. Tak tanggung-tanggung untuk ujian sejarah, akulah yang jadi sumber jawabannya (bukan maksudnya untuk sombong, namun ini hanya untuk menutupi kekuranganku pada pelajaran yang lain). Meskipun akhirnya pengawas ujian menghentikan aksiku dalam membantu mengisi lembaran jawaban temanku. Hari ini, lagi-lagi ujianku sukses.
Sabtu 19 Maret 2011
Hari ini terasa bagaikan ujian hari terakhir. Padahal masih ada 1 mata ujian lagi di hari senin yaitu Ujian Agama. Lagilagi aku berharap pengawas ujiannya berbaik hati karena hari ini ujian Fisika. Ternyata doaku masih didengar Allah. Ujian hari ini berlangsung lancar lagi-lagi karena semangat gotongroyong yang menggelora pada jiwa setiap siswa. Hahahahaa,. Nah, lepas dari fisika, ujian Olahraga pun telah menanti. mau tau gimana cerita tentang ujian Olahraga? Baca terus nihh,, ternyata semua soal2 ujiannya sama persis dengan kisikisi soal. Hanya dengan membaca sepintas soal ujian, aku berhasil membulatkan 50 bulatan abo dengan perkiraan benar 100 %. Meskipun aku berhasil menjawab semua soal, itu bukan berarti aku pintar. Sebab, hampir semua siswa bernasib sama dengan aku. Sampai-sampai pengawas ujianpun kaget karena kami mengerjakan ujian dalam waktu yang sangat singkat (10 menit). Lagi ah,,hahhahaha...
Senin, 21 Maret 2011
Nah, hari ini memang benar-benar ujian hari terakhir. Hanya tersisa 1 mata pelajaran yaitu agama. Bukan meremehkan, aku bahkan tidak mempersiapkan apapun untuk ujian hari ini. Aku hanya mengandalkan kemampuan agama yang aku miliki (maklum, sejak kecil mama membekaliku dengan pengetahuan agama). Dengan sedikit mengandalkan Feeling, aku berhasil menaklukkan 50 soal meskipun soal terakhir sangat tidak masuk akal (soal 50 paket A. Siapa pendiri Universitas Al Azhar? padahal paket B yang ditanya hanya universitas tertua di Mesir. Benar-benar tidak adil). Tapi nggak apa-apalah. Meskipun gagal meraih nilai 100, aku cukup puas dengan nilai berkepala 9. ahh,,, semoga saja.
Senin, 21 Maret 2011
Nah, hari ini memang benar-benar ujian hari terakhir. Hanya tersisa 1 mata pelajaran yaitu agama. Bukan meremehkan, aku bahkan tidak mempersiapkan apapun untuk ujian hari ini. Aku hanya mengandalkan kemampuan agama yang aku miliki (maklum, sejak kecil mama membekaliku dengan pengetahuan agama). Dengan sedikit mengandalkan Feeling, aku berhasil menaklukkan 50 soal meskipun soal terakhir sangat tidak masuk akal (soal 50 paket A. Siapa pendiri Universitas Al Azhar? padahal paket B yang ditanya hanya universitas tertua di Mesir. Benar-benar tidak adil). Tapi nggak apa-apalah. Meskipun gagal meraih nilai 100, aku cukup puas dengan nilai berkepala 9. ahh,,, semoga saja.