Hari ini, 17 Desember 2011, kota Payakumbuah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kota Batiah genap berusia 41 tahun. Usia yang cukup muda sebagai salah satu kota di Sumatera Barat. Di kota ini, aku dilahirkan dan hampir seumur hidupku aku habiskan disini. Payakumbuh merupakan salah satu kota yang terletak di hamparan kaki gunung Sago, dilalui oleh 3 buah sungai yang bernama Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinama. Wilayah administratif kota ini dikelilingi oleh Kabupaten Lima Puluh Kota. Kota ini berada dalam jarak sekitar 30 km dari Kota Bukittinggi atau 120 km dari Kota Padang dan 188 km dari Kota Pekanbaru.
Sejarah Singkat Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh terutama pusat kotanya dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda yang dimulai sejak keterlibatan mereka dalam perang Padri,
dan kemudian kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang
penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah
satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia-Belanda
waktu itu. Menurut tambo setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik.
Jembatan Ratapan Ibu
Bergaya ala patung ibu |
Jembatan Ratapan Ibu |
Patung ibu yang menunjuk ke arah sungai |
Bersepeda di sisi kanan jembatan |
tampak dibelakang saya gazebo di RTH |
Kota Payakumbuh in My Opinion
Nagari yang terletak di luak nan bungsu ini memang memiliki kenangan yang sangat berarti bagi saya. Suasana kota yang nyaman dengan udaranya yang sejuk, penduduk yang ramah, serta kuliner yang menggugah selera tak mungkin dilupakan begitu saja. elamat ulang tahun kampuang tacinto, Pikumbuah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar