Rabu, 21 September 2011

Malam semakin larut. Namun mataku masih belum dapat kupicingkan. Suara rintik-rintik hujan yang semakin deras semakin membuatku resah. Aku tak tau apa yang sedang berkecamuk diotakku. Perasaanku tak tenang. Selintas bayangan tentang cita-citaku dimasa depan kembali mencuat dibenakku. Aku ingin sukses, aku ingin membuat orang tuaku bangga. Tapi apa yang bisa aku berikan kepada orang tuaku sekarang? Semua cita-citaku kini masih sebatas cerita. Aku sama sekali belum bisa mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. Aku telah mengecewakan orang tua ku. Aku telah menghancurkan semua angan-angan keluargaku untuk dapat mengantar aku melanjutkan pendidikan dibangku kuliah. Aku memang tidak ingin gagal, dan semua orang pasti tidak ingin mengalaminya. Tapi, apa hendak dikata. Manusia hanya dapat berencana, keputusannya tetap ditangan Allah.
"ah, mungkin Allah belum menakdirkan aku untuk melanjutkan pendidikan ditahun ini, aku yakin Allah telah menyiapkan yang terbaik buat aku!"itulah kata-kata andalanku ketika aku mulai putus asa. Kulihat satu persatu buku-buku yang tertata rapi di lemari. Sudah begitu lama rasanya aku tak menyentuhnya. Pandanganku tiba-tiba tertuju pada sebuah majalah. Bisa dikatakan majalah itu benda kesayanganku. Terkadang, jika aku kehilangan semangat, majalah ini mampu membangkitkan semangatku kembali. Majalah ini berisi profil orang-orang yang memiliki prestasi luar biasa. Mereka telah mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional. "Andai aku seperti mereka!" aku kembali menghayal. "Ya Allah, akankah aku bisa merasakan seperti mereka? membawa nama bangsa di dunia internasional, dan membahagiakan hati orang tuaku?" Entahlah, hanya engkau yang tau, dan hanya engkau yang bisa menjawab semua doaku.
Aku tak pernah berhenti berharap. Allah pasti akan membukakan jalan bagi hambanya yang mau berusaha. Sepenggal cerita sukses yang tertulis dimajalah tersebut pasti telah diiringi air mata kekecewaan sebelumnya. "tak ada alasan bagiku untuk berputus asa, aku belum kalah, cita-citaku masih belum mampu dihancurkan oleh kegagalan demi kegagalan ini. Impian ini masih akan tetap ada selama aku tetap berusaha dan meyakini bahwa Allah akan menjawab doa-doaku. Semoga saja Ya Allah...
Kegagalan itu kini telah berlalu dan menyisakan puing-puing kepedihan dihatiku. Namun, kepedihan itupun ikut berlalu seiring berjalannya waktu. Kini di depanku terbentang luas jalan untuk menggapai impianku. Sejuta harapan kini hadir dalam hidupku. Kurangkai kembali mimpi-mimpiku, dan aku siap menyongsong episode baru dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar