Sabtu, 26 November 2011

Curhat

oke, malam ini lagi mood bgt buat nulis. So, aku bakalan bercerita mengenai beberapa kejadian yg aku alami beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya, aku nggak harus ambil pusing lah ya mengenai kejadian ini. Tapi, aku coba ambil sisi positifnya aja. Mungkin maksud beliau ini baik, cuma cara menyampaikannya kurang tepat. Begini kronologisnya... *sori tiba2 jadi kaku gini
Malam itu, aku iseng-iseng buka facebook . Udah lama rasanya nggak aktif di chat room. yaah, akhir-akhir ini aku memang nggak terlalu interest dengan facebook. Kayaknya nggak usah diceritakan lah ya about the reason. Tapi, kejadian ini memang salah satu alasannya.
Waktu itu aku sedang asyik bertukar pikiran dengan salah seorang teman SMA-ku. Tiba-tiba ada sebuah pesan baru yang masuk. Ternyata dari salah seorang teman lama yang aku nggak terlalu kenal. Perkenalan kami cukup singkat. Sebut saja namanya Mawar. Beliau adalah salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran yang cukup favorit.
"Hai Miche! Masih ingat aku nggak?" tanya Mawar. *swear ini nama samaran, jika ada unsur kesamaan nama, itu bukanlah sesuatu yang disengaja.
" Hai Mawar, aku masih ingat kok, kamu yang waktu itu (..............*aku menjelaskan dimana dan kapan kami pertama kali berkenalan)" balasku.
" Iya, syukurlah kamu masih ingat, kamu apa kabar? Kuliah dimana sekarang?" tanya Mawar kepadaku.
" Alhamdulillah kabar baik, aku belum kuliah tahun ini, belum lulus seleksi, hehehe. Kamu gimana? kuliah dimana sekarang?" tanyaku.
" Aku sekarang kuliah di FK U**** (#silahkan artikan Unair, Undip, Uncen dsb) alhamdulillah aku bisa ketrima, padahal aku nggak yakin looh bakalan lulus. Soalnya FK U**** cukup favorit, dan passing grade-nya cukup tinggi!" balas Mawar.
" Wah, selamat ya,  berarti kamu calon dokter nih!"
"Iya nih, seneng bgt deh bisa ketrima,  akhirnya aku dan kakakku bisa juga mewujudkan cita-cita mama sama papa buat jadi dokter, oh iya, kakakku juga baru wisuda looh beberapa minggu yang lalu!" ujar Mawar.
" Oh, gitu ya, selamat ya buat kakak kamu, smoga kamu lancar ya kuliahnya, trus juga cepat wisuda dan nyusul kakakmu!" jawabku.
" Pastinya, aku bakalan berusaha. Kamu juga ya, smoga tahun depan juga bisa kuliah. Oh iya, kalau seandainya kamu gagal lagi tahun depan gimana?" tanya Mawar.
Jleeb. Aku terdiam. Tapi aku sadar, membalas dengan kata-kata kasar jelas bukan solusi yang tepat.
" Nggak ada orang yang  merencanakan kegagalan, jadi aku belum bikin rencana alternatif buat tahun depan. Aku mau fokus sama persiapan SNMPTN 2012 aja dulu, mudah2n Allah meberikan yang terbaik buat aku ditahun depan!" balasku. Jangan ditanya bagaimana perasaan aku ketika menuliskan balasan itu. Air mataku menetes. Tapi, terbersit dibenakku suatu pertanyaan. Apakah ini bisa disebut sebagai salah satu motivator untuk mendapatkan universitas yang aku inginkan? Ya, tentu saja. Beliau adalah salah seorang motivator, hanya saja cara penyampaiannya kurang tepat. Terima kasih untuk chatting malam itu Mawar, kata-katamu tak hanya membakar hatiku, tapi juga menyulut kembali semangatku.

2 komentar:

  1. hahah, mgkin bner kata kkak, cara pnyampaiannya aja yg kurang tepat.. tp ttp smngat yaa kak,. :) semoga kakak lulus taun depan, dan dpt fkltas yg kakak inginkan... :)

    BalasHapus