Sabtu, 26 November 2011

Sebuah Penyamaran

Ok, ini malam minggu atau lebih populer dengan nama satnight. Biasanya pada malam ini orang akan bercerita mengenai dinner atau nge-date bareng pacar. Tapi, malam ini aku akan melakukan sebuah pengakuan dosa. kejadian ini sebenarnya terjadi sekitar 2 minggu yang lalu. Kalau nggak salah, hari Jumat tanggal 11/11/11. Meskipun niatnya baik, tapi aku sadar cara yang aku lakukan nggak bener. Ceritanya begini..
Beberapa minggu yang lalu, Afif nelpon aku buat nemenin dia ke sekolah sekolah yang ada di Payakumbuh dalam rangka acara sosialisasi dan bedah kampus "SITOPLASMA". Sebelum kegiatan tersebut diadakan, maka Afif mewakili mahasiswa kedokteran mengurus surat izin ke sekolah-sekolah. Nah, kebetulan Afif nggak tau lokasi beberapa SMA di Payakumbuh. Jadi, Afif ngajak aku buat nemenin dia. Yaah, aku sih emang lagi nggak ada kegiatan pada hari Jumat, jadi aku terima tawaran Afif.
Pagi Jumat, Afif menjemput aku ke rumah. Kami memulai perjalanan menuju MAN 1 Payakumbuh. Namun, begitu sampai di sekolah tersebut, Afif malah meminta aku untuk menjelaskan maksud kedatangan kami kepada pihak sekolah. Aku sih udah nyangka bakalan kayak gini kejadiannya. Afif memang agak ragu untuk memulai pembicaraan terutama dengan orang yang baru dikenalnya *mungkin beberapa orang teman2 udah tau gimana sifat Afif ini. Akhirnya aku menyamar sebagai mahasiswa FK Unand.(Aku sadar ini bukan tindakan terpuji dan patut dicontoh). 
" Permisi Pak, saya mewakili mahasiswa FK Unand, apakah bisa kami bertemu dengan wakil kepala sekolah?" tanyaku kepada salah seorang guru. Sebenarnya nggak salah lah ya dengan kata-kata aku. "Saya mewakili mahasiswa Unand yang ada di samping saya ini" sebenarnya itu maksud dari kata-kataku. 
Kejadian ini terus berlanjut kebeberapa sekolah lainnya, hingga akhirnya aku terjebak dalam kebohonganku sendiri. Ketika mengunjungi SMAN 3 Payakumbuh, aku tak lagi bisa berpura-pura. Begitu sampai di ruang tamu sekolah tersebut, kami disambut oleh beberapa orang pegawai TU sekolah tersebut. And you know what? Salah satu diantara mereka adalah mantan tetanggaku. Jelas saja aku tak bisa mengatakan "aku mewakili mahasiswa FK Unand". Pasti beliau tahu persis dengan penyamaran aku. Dengan sangat terpaksa -lebaay-akhirnya Afif mulai memberanikan diri untuk membuka suara. Ya, biar gimanapun, Afif memang harus melakukannya. Nggak mungkin kan, ketika kami datang ke SMAN 1 Payakumbuh, dan aku mengatakan bahwa aku mewakili mahasiswa FK Unand. Bisa-bisa guru-guru disana bertanya, "Kamu dibayar berapa untuk menjadi juru bicara?". Hahahahah, nggak ini becanda.
Setelah mengunjungi beberapa sekolah, akhirnya tugas kami kelar juga. Lumayan capek sih, dan perut pun mulai keroncongan. Wajar sih, sebelum berangkat, aku nggak smpat sarapan. Ternyata Afif juga belum sarapan. Perjalanan hari itu ditutup dengan makan bakso di Bakso Ateng (baca: ditraktir Afif). 
NB: Penyamaran ini pure dengan maksud nolongin Afif, gak ada maksud buat mengelabui pihak lain dengan "menumpang nama" sebagai mahasiswa FK Unand. Mohon maaf jika ada pihak yang kurang berkenan dengan tindakan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar